Senin, 14 Oktober 2019

pewarna

zat aditif sejak dahulu kala sudah digunakan oleh manusia seperti halnya garam, cuka, jeruk, lada, dan berbagai bahan-bahan lainnya yang selalu digunakan untuk zat penambah rasa saat memasak. Hal tersebut sesungguhnya hanya mempunyai tujuan dalam membantu memberikan cita rasa pada makanan dan juga memberikan daya tarik seperti warna pada makanan sehingga akan memunculkan rasa nafsu makan yang tinggi.
Baca juga :
Zat Aditif
zat-aditifSemua bahan yang dicampurkan pada saat anda memasak makanan selama proses pengolahannya, proses penyimpanannya, dan proses pengepakannya bisa disebut sebagai zat aditif makanan.
Jika dilihat dari penggunaan bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam makanan sangat berbeda antara zaman dahulu dan zaman sekarang. Zaman dahulu manusia menggunakan bahan alami, sedangkan zaman sekarang manusia banyak menggunakan bahan sintesis yang dibuat oleh pabrik. (baca juga : pengertian jaringan ikat)
Berdasarkan dengan fungsi pada zat aditif makanan bisa dikategorikan beberapa jenis, meliputi pewarna, pengawet, pemanis, antioksidan, penyedap, pemutih, penambah gizi, perenyah dan pengisi, pengering, pemantap, pencegah buih, pengkilap, dan pencegah lengket. (baca juga : tulang penyusun rangka manusia)
Dalam penggunaan zat aditif seperti halnya sintesis wajib melalui tahap pengujian di laboratorium dan mendapat pengawasan yang sangat ketat, sehingga dipakai sesuai kadar yang dibutuhkan dan yang menjadi poin penting yakni tidak mempunyai dampak yang buruk bagi tingkat kesehatan manusia sebagai pengguna sekaligus pengonsumsinya. (baca juga : sistem endokrin pada manusia)

 Bahan Pewarna

Jika dibandingkan dengan yang lain, zat aditif yang sering digunakan ialah bahan pewarna. Penggunaan bahan pewarna yang dilakukan di rumah, biasanya hanya digunakan untuk menambahkan dan memberi sedikit warna agar tampilan makanan dan juga minuman menjadi terlihat lebih menarik. Hal tersebut berfungsi untuk memunculkan dan merangsang nafsu makan. (baca juga : sistem hormon pada manusia)
Pewarna yang digunakan untuk memberikan warna pada makanan dan minuman terbagi menjadi dua yakni pewarna alami dan pewarna buatan. Pewarna alami biasanya didapatkan dengan memanfaatkan tumbuhan dan juga hewan. Misalnya seperti karamel dari cokelat, warna hijau dari daun suji, warna kuning dari kunyit, dan lain sebagainya. (baca juga : sistem saraf pada manusia)
Pewarna alami cenderung mempunyai tingkat keamanan yang baik bagi tubuh manusia, namun jenis dan juga ragamnya bisa dihitung karena sangat terbatas. Sedangkan pewarna buatan atau pun sintesis, yang mempunyai jumlah ragam dan jenis yang sangat banyak, namun pewarna buatan tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia sehingga bisa memicu perkembangan dari sel kanker. (baca juga : sistem rangka manusia)
Contoh dari pewarna buatan meliputi tartrazine untuk warna kuning, indigo untuk warna biru. Pada industri makanan dan juga minuman, gizi yang terkandung dalam pewarna sintesis tidak ada sama sekali dan menyebabkan gangguan pada kesehatan. Seringkali digunakan untuk campuran dalam pembuatan sirup, permen ataupun kue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hipertensi dan Hipotensi

Hipertensi dan hipotensi Hipertensi Pengertian Hipertensi    Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan ...